cover
Contact Name
Yeny Sulistyowati
Contact Email
yeny.sulistyowati@urindo.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jbik@urindo.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta timur,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
ISSN : 16936868     EISSN : 2622948X     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan (JBIK) dengan E-ISSN :2622-948X diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), Universitas Respati Indonesia, Jakarta, Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan ini terbit dua kali setiap tahun, yakni pada bulan Juni dan bulan Desember.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 10, No 2 (2020): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan" : 10 Documents clear
Faktor Risiko Kejadian Diare Pada Balita Di Kota Padang Erick Zicof; Elva Idriani
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 10, No 2 (2020): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jbik.v10i2.1097

Abstract

Penyakit Diare merupakan penyakit endemis potensial Kejadian Luar Biasa (KLB) yang sering disertai dengan kematian di Indonesia. Penderita diare yang paling banyak terjadi pada kelompok  anak di balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kejadian diare di Kota Padang. Jenis penelitian ini adalah studi analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan januari –  maret 2020. Sampel dipilih secara simple random sampling sebanyak 250 subjek di Kota Padang, menggunakan perbandingan 1:1 antara kelompok kasus dan kontrol. Variabel dependen adalah kejadian diare. Variabel independen adalah paparan informasi, jumlah anggota keluarga, perilaku pencegahan, pendapatan kelurga, modal sosial dan sanitasi lingkungan. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dan lembar observasi yang dianalisis dengan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan paparan informasi yang kurang (OR=4.2; 95% CI= 2.6 sampai 7.4; p< 0.001), jumlah anggota keluarga > 4 orang (OR= 2.3; 95% CI= 1.1 sampai 3.5; p= 0.014), pendapatan keluarga yang rendah (OR= 5.2; 95% CI= 3.2 sampai 9.7; p< 0.001), perilaku pencegahan yang kurang (OR= 7.2; 95% CI= 4.3 sampai 13.2; p< 0.001) , modal sosial yang lemah (OR= 4.3; 95% CI= 2.78 sampai 8.0; p< 0.001) ,dan sanitasi lingkungan yang kurang baik (OR= 2.4; 95% CI= 1.4 sampai 3.9; p=0.001) mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap kejadian diare pada balita.  Faktor risiko paparan informasi, jumlah anggota keluarga, pendapatan keluarga, perilaku pencegahan, modal sosial dan sanitasi lingkungan mempunyai pengaruh terhadap kejadian diare pada balita.
Kronologis Kejadian Pre Eklampsia Yang Dikaitkan Dengan Penyebab Tidak Langsung Di Karawang Miftahul Jannah; Fitria Sari; Endang Siti Mawarni
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 10, No 2 (2020): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jbik.v10i2.1064

Abstract

Latar Belakang: Preeklampsia dan eklampsia merupakan masalah kesehatan yang memerlukan perhatian khusus karena preeklampsia adalah penyebab kematian ibu hamil dan perinatal yang tinggi terutama di negara berkembang. Sampai saat ini preeklampsia dan eklampsia masih merupakan ”the disease of theories”, karena angka kejadian preeklampsia-eklampsia tetap tinggi dan mengakibatkan angka morbiditas dan mortilitas maternal yang tinggi. Data preeklampsia pada ibu bersalin di Puskesmas Pedes tahun 2014 mencapai 103 (7,1%), pada tahun 2015 terdapat penurunan kejadian preeklampsia mencapai 98 (6,8%), sedangkan tahun 2016 kejadian preeklampsia mencapai 134 (12,4%).Tujuan:  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab dari kejadian pre eklampsia yang banyak terjadi kasus nya saat ini khusus nya dari faktor penyebab tidqk langsung seperti : riwayat penyakit ibu, riwayat penyakit keluarga, sosial ekonomi dan keteraturan ANCMetode: Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan kuantitatif dengan rancangan Kohort Prospektif, Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester 3 yang menjadi pasien di Puskesmas Pedes Kab. Karawang dengan cara pengambilan sampel Purpossive samplingTerdapat 41 Responden yang termasuk kedalam kriteria inklusiHasil:Secara statistik  tidak ada hubungan antara variable independen (riwayat penyakit ibu, riwayat penyakit keluarga, sosial ekonomi, dukungan keluarga dan keteraturan ANC)  dengan variable dependen yaitu kejadian Pre Eklampsia pada ibu hamil.Kesimpulan: Sesuai dengan wawancara dengan petugas kesehatan setempat Penulis berpendapat bahwa kejadian Pre Eklampsia yang termasuk kedalam kategori penyakit tertinggi di Puskesmas Pedes mempunyai keterkaitan dengan keadaan lingkungan sekitar, yang dimana letak daerah ini sangat dekat dengan lautan, sehingga tingginya kadar garam didalam air yang dikonsumsi oleh masyarakat sekitar termasuk para ibu hamil.Saran: menghimbau kepada ibu hamil agar ibu hamil dapat memilih makanan yang dikonsumsi agar tidak terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang terlalu banyak mengandung garam.Kata Kunci : Pre eklampsia, Periksa ANC, Riwayat Penyakit, Sosial ekonomi
Analisis Objektif Pengetahuan Laboratorium Kesehatan Tentang Manfaat Alat Pelindung Diri di Laboratorium Universitas Respati Yogyakarta Naomi Suprayudha; Suwarto Suwarto; Yoseph Emanuel Pati
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 10, No 2 (2020): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jbik.v10i2.964

Abstract

Abstrak Latar Belakang:Dari studi pendahuluan yang dilakukan di laboratorium kesehatan Universitas Respati Yogyakarta, data atau informasi yang kami dapatkan sangat menjadi masalah sebab dari 5 petugas laboratorium/ laboran yang kami wawancarai, hanya 2 laboran yg rutin menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) disetiap kegiatan praktikum di laboratorium,Tujuan Penelitian: Penelitian ini bertujuan untuk Kajian Analisis objektif pengetahuan petugas laboratoruim kesehatan tentang manfaat alat pelindung diri di laboratorium kesehatan Universitas Respati Yogyakarta.Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif artinya adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasar pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia.Hasil Penelitian: Petugas laboran mempunyai pengetahuan yang cukup baik terhadap manfaat penggunaan alat pelindung diri yang terdapat dilaboratorium, secara keseluruhan petugas laboratorium memahami fungsi dari APD dan manfaatnya, penggunaan Alat pelindung diri belum terdapat secara khusus tentang standar pengunaan APD sesuai SOP yang berlaku, kepatuhan Petugas laboran tentang manfaat penggunaan alat pelindung diri sudah sesuai dengan tata tertib yang berlaku dilaboratorium, sarana dan prasana terkait pengunaan alat pelindung diri sudah cukup baik.Kesimpulan : Petugas laboran mempunyai pengetahuan yang cukup baik terhadap manfaat penggunaan alat pelindung diri yang terdapat dilaboratorium 
Penerapan Program Edukasi Perawatan Kaki (3STEPFUN) Dalam Meningkatkan Perilaku Merawat Kaki Untuk Pencegahan Ulkus Diabetikum Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Aliansi Rumah Sakit Islam Jakarta Tahun 2019 Umi Kalsum; Syaefunnuril Anwar H; Astrid Astrid; Jumari Jumari
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 10, No 2 (2020): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jbik.v10i2.1067

Abstract

Ulkus diabetik merupakan komplikasi diabetes mellitus yang menjadi ancaman dan tantangan secara global di dunia dikarenakan perawatan untuk ulkus kaki diabetik ini sangatlah rumit dan mahal. Selain itu tingkat kekambuhan diperkirakan terjadi sekitar 40% hingga 65% kasus diabetes dalam lima tahun pertama pasien menderita diabetes mellitus. Dampak lanjutan dari kejadian ulkus kaki diabetikum ini adalah terjadinya kematian dan amputasi. Tujuan pelaksanaan tindakan ini adalah untuk menerapkan salah satu metode pencegahan terjadinya ulkus diabetikum yaitu perawatan kaki secara mandiri oleh pasien penderita diabetes mellitus dengan pemberian intervensi pendidikan perawatan kaki yang berbasis teori self-efficacy (3STEPFUN) dan mengevaluasi perilaku pasien dalam melakukan perawatan kaki secara mandiri (Foot Self Care). Intervensi ini di lakukan satu kali pada minggu pertama dan akan di pantau pelaksanaan perawatan kaki mandiri pada minggu kedua dan di evaluasi pada minggu ke empat mengenai kondisi kaki pasien diabetes mellitus tersebut. Sampel yang di gunakan berjumlahh 30 sampel. Hasil dari penerapan intervensi di dapatkan data perilaku perawatan kaki responden di rumah sebagian besar baik yaitu melakukan perawatan kaki di rumah dengan baik dan rutin di lakukan di rumah sebanyak 28 responden (93.4 %). Dan resiko terjadinya ulser pada minggu ke-4 di bandingkan pada minggu ke-1 meningkat menjadi kategori sedang sebanyak 2 responden (6.6 %) dan meningkat menjadi kategori tinggi sebanyak 1 responden (3.4 %). Dari hasil tersebut Perawat di harapkan dapat meningkatkan komunikasi efektif dengan pasien dan keluarga sehingga dapat meningkatan frekuensi dan kualitas promotive kesehatan mengenai penyakit diabetes mellitis terutama pencegahan komplikasi diabetes mellitus Kata kunci: Edukasi, Perawatan Kaki Sendiri, Ulkus Diabetikum, Diabetes Mellitus Tipe 2
Analisa Kadar Vitamin D 25 (OH) Total Pada Pasien Usia 10–19 Tahun Yang Melakukan Pemeriksaan di Prodia Kelapa Gading-Jakarta Enny Khotimah; Leli Rahayu
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 10, No 2 (2020): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jbik.v10i2.1039

Abstract

Masalah ketidakcukupan vitamin D mempengaruhi hampir 50% dari populasi di seluruh dunia di semua etnis dan kelompok umur serta mendapat perhatian dari beberapa negara di dunia saat ini, khususnya anak-anak usia remaja rentang usia 10 – 19 tahun.  Defisiensi vitamin D pada tubuh manusia bisa menyebabkan penyakit. Oleh karena itu, kadar vitamin D 25(OH) total  <10 ng/mL menunjukkan difiesiensi vitamin D yang dapat menyebabkan Rickets (Anak-anak) dan Osteomalcia (Orang dewasa). Usia remaja penting melakukan pemeriksaan vitamin D sebagai deteksi dini pada masa pertumbuhan, karena pada usia remaja, massa dan kepadatan tulang belum maksimal.Penelitian  ini bertujuan untuk menganalisa status vitamin D 25 (OH) total pada usia remaja 10-19 tahun serta faktor prilaku  yang mempengaruhi. Data yang digunakan yaitu data sekunder dari sistem LIS Laboratorium Prodia Kelapa Gading pada bulan Januari 2017 sampai Mei 2020.Desain penelitian adalah deskriptif cross sectional menggunakan  356 orang responden menggunakan analisis univariat yang menggambarkan status vitamin D 25 (OH) total pada usia remaja 10-19 tahun.Hasil analisis menunjukkan defisiensi vitamin D 25 (OH) total (0-12 ng/mL) sebanyak 33 pasien (9.3%); insufisiensi (12.1-20.9 ng/mL) sebanyak 156 (43.8%) dan sufisiensi sebanyak 167 (46.9%). Dari hasil tersebut dapat menunjukkan bahwa status vitamin D pada anak usia remaja 10-19 tahun  perlu mendapat perhatian agar tidak terjadi peningkatan kasus defisiensi vitamin D di usia tersebut. Kata kunci : Status Vitamin D 25 (OH) total, Usia remaja 10-19 tahun ,Perilaku hidup tidak sehat usia remaja
Determinan Perilaku Ibu Hamil Melakukan Pemeriksaan Kehamilan (Antenatal Care) Pada Masa Pandemi Covid -19 Yenni Ariestanti; Titik Widayati; Yeny Sulistyowati
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 10, No 2 (2020): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jbik.v10i2.1107

Abstract

Dalam situasi pandemi COVID-19 ini, banyak pembatasan hampir ke semua layanan rutin  termasuk  pelayanan  kesehatan  maternal  dan  neonatal.  Seperti  ibu  hamil menjadi enggan ke puskesmas atau fasiltas pelayanan kesehatan lainnya karena takut tertular, adanya anjuran menunda pemeriksaan kehamilan dan kelas ibu hamil Kurangnya kunjungan ANC ini bisa menyebabkan bahaya bagi ibu maupun janin seperti terjadinya perdarahan saat masa kehamilan karena tidak terdeteksinya tanda bahaya.Tujuan penelitin ini adalah Menganalisis  Determinan yang berhubungan dengan perilaku ibu hamil dalam melaksanakan pemeriksaan kehamilan pada masa pandemi Covid 19 di BPM Bidan “R” tahun 2020. Penelitian ini dilakukan dengan metode Survey analitik menggunakan pendekatan cross sectional,sampel dalam penelitian ini diperoleh dengan cara  Accidental Sampling  sejumlah 45 Ibu hamil trimester 3 yang melakukan ANC.Hasil penelitian mengunakan analisis Chi Square menunjukan nilai P<0,05 adalah terdapat hubungan yang siqnifikan antara perilaku ibu hamil melakukan ANC dengan Umur,Pendidikan, Pengetahuan, Sikap, dan Fasilitas Kesehatan, variabel yang tidak berhubungan adalah pekerjaan ibu serta Dukungan Suami.Pandemi Covid 19 tidak menghalangi ibu hamil melakukan Pemeriksaan Kehamilan secara rutin.Kata Kunci : Perilaku Ibu Hamil, ANC, Umur, pendidikan, pengetahuan,sikap dan Fasilitas kesehatan.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Ketuban Pecah Dini (KPD) Pada Ibu Bersalin Di RS.Betha Medika Ratna Zamilah; Nani Aisyiyah; Ari Waluyo
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 10, No 2 (2020): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jbik.v10i2.1065

Abstract

Ketuban pecah dini dapat meningkatkan infeksi dan infeksi merupakan salah satu penyebab langsung kematian ibu. Di RS. Betha Medika terjadi peningkatan kejadian ketuban pecah dini dari tahun 2016 mencapai 13,28% kasus, sedangkan tahun 2017 mencapai 16,5% kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian ketuban pecah dini (KPD) pada ibu bersalin.Penelitian dengan pendekatan kuantitatif dengan rancangan penelitian case control. Jumlah populasi untuk kelompok kasus 74 ibu bersalin dengan KPD dan 74 kelompok kontrol. Analisis statistik menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat. Variabel independen adalah umur, paritas, status pekerjaan dan kehamilan ganda. Sedangkan variabel dependen adalah ketuban pecah dini.Dari penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu bersalin mengalami ketuban pecah dini, memiliki usia yang berisiko, memiliki paritas yang banyak, dan ibu yang status pekerjaan nya bekerja. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa ada pengaruh umur terhadap ketuban pecah dini dengan p value 0,003, ada pengaruh paritas terhadap ketuban pecah dini dengan p value 0,001 dan ada pengaruh status pekerjaan terhadap ketuban pecah dini dengan p value 0,004.Terdapat pengaruh umur, paritas dan status pekerjaan terhadap kejadian ketuban pecah dini pada ibu bersalin. Dengan demikian diharapkan dapat dilakukan asuhan prakonsepsi dan deteksi dini faktor yang mempengaruhi ketuban pecah dini pada ibu hamil sangat penting untuk dilakukan dalam upaya pencegahan ketuban pecah dini. Kata Kunci             : Ketuban pecah dini, Umur, Paritas, Status PekerjaanKepustakaan         : 21 Buku, 5 Jurnal, 4 Situs (2001-2017)
Hubungan Aktivitas Olahraga, Dan Asupan Nutrisi Dengan Kejadian Disminore Pada Reamaja Putri Kelas VIII Di SMP Negeri 1 Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat Tahun 2017 Dita Cintiani; Ismail Sangadji
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 10, No 2 (2020): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jbik.v10i2.1066

Abstract

Latar belakang: Dismenore merupakan salah satu keluhan ginekologi yang paling umum pada wanita usia muda yang datang ke klinik atau dokter. Oleh karena hampir semua wanita mengalami sensasi tidak nyaman selama haid (mild discomfort during menstruation), atau nyeri menstruasi membuat wanita tersebut tidak bisa beraktivitas secara normal dan memerlukan (resep) obat atau medication (Wiknjosastro, 2005).Tujuan penelitian: Untuk mengetahui dan menganalisis hubungan antara aktivitas olahraga, dan asupan nutrisi dengan kejadian Dismenore Pada Remaja Puteri Kelas VIII di SMP Negeri 1 Rajapolah Tahun 2017.Jenis penelitian: Menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan “Cross Sectional” dan teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling yaitu seluruh siswi SMP Negeri 1 Rajapolah kelas VIII dengan jumlah 90 orang. Pengambilan data dilakukan pada bulan Februari tahun 2017. Pengambilan data menggunakan kuesioner.Hasil penelitian: Menunjukan kejadian dismenore pada remaja putri kelas VIII di SMP Negeri 1 Rajapolah Tahun 2017 diperoleh hasil bahwa sebagian besar remaja putri mengalami kejadian dismenore yaitu sebanyak 57 orang (63,3%). Dari analisa bivariat didapatkan hasil ada hubungan antara aktivitas olahraga dengan kejadian disminore secara statistik didapatkan nilai (p value = 0,000), ada hubungan antara asupan nutrisi dengan kejadian disminore secara statistik didapatkan nilai (p value = 0,026).Simpulan penelitian: kejadian disminore pada remaja putri dipengaruhi oleh aktivitas olahraga dan asupan nutrisi.Saran: Diharapkan bagi institusi pendidikan, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi dan dapat mengadakan penyuluhan tentang Kesehatan Reproduksi secara umum khususnya dismenore agar meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku para siswa tentang kesehatan reproduksi khususnya dismenore. Kepustakaan         : 20 literatur (2005 – 2017)Kata Kunci             : Aktivitas Olahraga, Asupan Nutrisi, Kejadian Dismenore
Faktor Risiko Status Gizi Kurang Pada Balita Di UPT Puskesmas Desa Lalang Dian Lestari Maizs; Zuraidah Nasution; Rapida Saragih
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 10, No 2 (2020): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jbik.v10i2.1078

Abstract

Based on Nutritional Status Monitoring (PSG) from the Ministry of The health of the Republic of Indonesia, malnutrition status in children under five according to Body Weight (BB) / Age (U) is 18.4%. For the city of Medan in 2017 the nutritional status of under-fives was 6.0%. This study aims to analyze the risk factors for malnutrition in children under five in the Village Lalang Village Health Unit in 2018. The type of study used case-control. The sample of this study was 30 mothers who had children under five who experienced malnutrition (case) and 30 mothers who had children under five did not experience poor nutrition (control) in Health Centre Unit Office Desa Lalang, Medan. Data were analyzed by conducting Chi-square analysis and logistic regression. The results of the study showed that from 5 research variables only 3 variables affected underweight status in toddlers at the Lalang Village Health Centre Medan in 2018, namely knowledge about nutrition (sig 0.001 OR 15,776), family income (sig 0.004 OR 12,382), and history of infection (sig 0.014 OR 7,767). It is recommended for mothers of children under five to provide more nutritious food and enough energy for their children, in the posyandu every month to monitor the growth and development of children under five and be more active in seeking information about toddlers nutrition through counselling by health workers.
Determinan Perilaku Seksual pada Remaja Hafidhatul Aina; Siti Masyitah; Laila Ulfa
JURNAL BIDANG ILMU KESEHATAN Vol 10, No 2 (2020): Jurnal Bidang Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Respati Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52643/jbik.v10i2.942

Abstract

Masa remaja adalah masa perubahan perilaku kaum remaja ingin mencoba hal-hal baru yang didapat dari rangsangan seksual. Survei Litbang Kesehatan bekerjasama dengan UNESCO tahun 2018, menunjukkan sebanyak 5,6% remaja Indonesia sudah melakukan seks bebas pranikah. Dari survei pendahuluan kepada 20 siswa di SMK Bhakti Bangsa didapatkan 80% siswa yang berpacaran dan melakukan perilaku seksual. Penelitian ini bertujuan mengetahui dan menjelaskan determinan perilaku seksual pada remaja. Metode penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan cross sectional. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini yaitu 306 siswa dengan jumlah sampel 174 siswa yang diambil secara accidental sampling. Pengolahan data mengunakan analisis data univariat, bivariat dan multivariat. Hasil chi-square test menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara variabel pengetahuan, media informasi, peran orang tua dan pengaruh teman sebaya  dengan perilaku seksual remaja. Hasil uji regresi logistik menunjukkan bahwa variabel media informasi merupakan variabel dominan terhadap perilaku seksual pada remaja. Remaja yang terpapar dengan media informasi berpeluang 2,3 kali melakukan perilaku seksual yang beresiko. Kesimpulan pada penelitian ini yaitu paparan terhadap media informasi  mempunyai pengaruh yang besar terhadap perilaku seksual  beresiko pada remaja.   Kata Kunci      : Perilaku seksual; Remaja.Daftar Pustaka            : 120 (1992-2019)

Page 1 of 1 | Total Record : 10